Kamis, 26 Juli 2007

Sakit Ginjal Bisa Sembuh

DIbawah ini ada beberapa kesaksian mengenai penyakit ginjal yang dapat disembuhkan oleh produk High Desert yang saya ambil dari www.hdindonesia.com. Jika ada saudara, teman atau rekan anda yang menderitanya mengapa tidak hubungi saya di : Erwin.winaldi@yahoo.co.id

Jumiyem, 55 tahun. Surakarta
Ginjal

Sejak 5 – 10 Juli 2006 saya dirawat inap di salah satu rumah sakit di Solo untuk merawat ginjal saya. Namun, karena alasan kondisi ekonomi saya memilih untuk dirawat di rumah saja. Padahal, kondisi saya pada saat itu masih lemah serta sering merasa mual dan muntah.

Pada 12 Juli 2006, salah seorang kenalan saya Ibu Yus Rochani menyarankan untuk mengonsumsi produk HD yaitu Bee Propolis Tablet (1x1) dan HoneyBee PollenS (1x1) secara rutin. Kondisi saya berangsur-angsur membaik, saya tidak merasakan mual dan muntah lagi.

Pada 1 Agustus 2006, saya kembali melakukan tes di laboratorium. Hasilnya, Ureum 21,8 mg/dl; kreatinin 1,54 mg/dl; dan SGPT 16,0 unit/lt. Penurunan yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan pemeriksaan sebelumnya.

Pada pemeriksaan laboratorium tanggal 15 September 2006, diketahui kreatinin saya 0,95 mg/dl.
Dokter menyatakan saya sehat dan sudah tidak memerlukan pemeriksaan lagi. Terima kasih HD, karena telah membantu kesembuhan saya sehingga saya tidak pelu melakukan cuci darah.



*)Angka normal untuk Ureum: 20 – 40 mg/100ml

*)Angka normal untuk Kreatinin: 0,5 –0,9 mg/100ml (untuk perempuan)

*)Angka normal untuk SGPT: 31 unit/lt



Produk yang digunakan:
Bee Propolis, Honey Bee Pollen

Almay Darma Sandi Bahri, 9 tahun. Pekalongan, Jawa Tengah
Ginjal

Pada hari ke-14, suhu badan turun menjadi 35°C, dan keesokkan harinya, Sandi diijinkan kembali ke rumah oleh dokter. Akan tetapi, pada malam harinya, suhu badan Sandi kembali tinggi. Esok paginya, dokter menunjukkan hasil laboratorium yang menyatakan bahwa Sandi sudah mengalami keracunan tingkat tinggi (Kadar kreatinin-nya 13,37**), dan harus segera di bawa ke Semarang. Sore harinya, kami membawa Sandi ke RS Telogorejo, Semarang, dan segera melakukan pemeriksaan laboratorium. Kemudian, dokter menyatakan Sandi harus segera menjalani cuci darah, karena ginjalnya sudah mengalami pembengkakan. Dan, sebelum menjalani cuci darah, dilakukan pemasangan doblelomen(selang untuk cuci darah) dipaha oleh dokter. Pada saat itu, disarankan agar Sandi menjalani cuci darah sebanyak 2x selama seminggu.

Pertengahan Agustus 2006, setelah menjalani 2x cuci darah di RS Telogorejo (setelah 10 hari di RS), kami mengenal produk HD dari Ibu Ambarwati, yang saat itu sedang menunggui anaknya di RS. Kami berani mencoba produk HD, karena bahan dasarnya adalah madu, dan juga setelah mendengarkan cerita kesaksian dari Ibu Ambarwati.

Produk HD yang kami berikan untuk Sandi adalah Propolis Tablet, Honey Bee Pollen, dan Royal Jelly Tablet dengan dosis ½ tablet x 1. Setelah 2 hari mengonsumsi, suhu tubuh Sandi turun dari 39°C menjadi 37°C, dan keeseokan harinya, selang infusnya sudah dapat dilepas. Setelah mengonsumsi selama 1 minggu, Sandi sudah diperbolehkan pulang sambil berobat jalan.

Sejak mengonsumsi produk HD, intensitas cuci darahnya pun berkurang menjadi seminggu 1x saja. Pada 9 September 2006, selang cuci darah dipindah dari paha ke dada kiri, karena adanya penyumbatan yang disebabkan oleh aktifitas Sandi sehari-hari, dan juga karena keterlambatan membersihkan selang cuci darahnya tersebut.
Selama 3 minggu, kami terus melakukan kontrol, dan kondisi Sandi makin hari, makin bertambah baik. Intensitas cuci darahnya pun diturunkan lagi menjadi 2 minggu 1x, namun kami tetap melakukannya selama 2x. Akhirnya, kondisi Sandi yang semakin membaik, membuat dokter memutuskan bahwa Sandi tidak perlu lagi menjalani cuci darah (sampai saat itu kami telah menjalani 12x cuci darah).

Pada 25 September 2006, selang cuci darah Sandi, harusnya sudah dapat dilepas, namun karena Sandi mengonsumsi kerang dan sotong, maka creatini-nya kembali naik dari 2,1 menjadi 2,7. Akhirnya, dokter memutuskan agar Sandi kembali melakukan cuci darah sekali lagi. Dan itu adalah cuci darah Sandi yang terakhir, karena tidak pernah lagi sampai sekarang.

Bahkan pada 18 Oktober 2006, ketika selang mau dilepas, selang tersebut dapat lepas dengan sendirinya, sehingga Sandi tidak perlu menjalani proses operasi. Saat ini, kondis Sandi baik dan stabil. Hasil pemeriksaan laboratorium terakhir pada 15 November 2006, dengan kadar creatininya 0,9 (nilai rujukan 0,7-1,2).
Dokter menyarankan agar Sandi melakukan kontrol 1 bulan lagi, dan untuk selanjutnya cukup 3 bulan sekali saja.



** Nilai rujukan untuk kadar k

Tidak ada komentar: