Rabu, 21 November 2007

Waspadai Vaksin Penyebab Autisme

Ada yang terjangkit AUTIS...Eh udah Gitu Bela dirinyaada orang yang mengKLAIM bahwa ini penyakitGENETIC (BO'ONG BESAR).DAN ternyata sudah mulai terungkap akibat VAKSINyang mengandung Mercuri..... ..GW udah CURIGA memang ada UPAYA-UPAYA Bangsa Tertentu yang meracuniBANGSA LAin dengan RACUN-RACUN yang disembunyikan dalam OBAT-OBATAN.

Ibarat VIRUS KOMPUTER ..KOnsep Penyebarannya memang seperti TROJAN...Mulai Sekarang berhati-hatilah, sepertinya PERANG BIO dan PERANG KIMIAsudah mulai dilakukan Bangsa-Bangsa Yang memang terlahir menjadi BANGSAFEODAL untuk meracuni BANGSA LAIN dengan cara-cara yang sangat hina ini.

Vaksin penyebab AutisBuat para Pasangan MUDA, oom dan tante yg punya keponakan atau bahkancalon ibu, perlu nih dibaca ttg autisme. Bisa di share kepada yang masih punya anak kecil supaya ber-hati2.

Setelah kesibukan yg menyita waktu, baru sekarang saya bisa dapat waktu luang membaca buku "Children with Starving Brains" karanganJaquelyn McCandless,MD yang diterjemahkan dan diterbitkan oleh Grasindo.Ternyata buku yang saya beli di toko buku Gramedia seharga Rp. 50,000,itu benar2 membuka mata saya, dan sayang sekali baru terbit setelah anaksayaJoey (27 bln) didiagnosa mengidap Autisme Spectrum Disorder.

Bagian satu, bab 3, dari buku itu benar-benar membuat saya menangis.Selama 6 bulan pertama hidupnya (Agustus 2001 - Februari 2002), Joeymemperoleh 3 kali suntikan vaksin Hepatitis B, dan 3 kali suntikanvaksin HiB. Menurut buku tersebut (halaman 54 - 55) ternyata 2 macam vaksin yang diterima anak saya dalam6 bulan pertama hidupnya itu positif mengandung zat pengawet Thimerosal, yang terdiri dari Etilmerkuri yang menjadi penyebab utama sindrom Autisme Spectrum Disorder yang meledak pada sejak awal tahun 1990 an.

Vaksin yang mengandung Thimerosal itu sendiri sudah dilarang di Amerikasejak akhir tahun 2001. Alangkah sedihnya saya, anak yang saya tunggu kehadirannya selama 6 tahun, dilahirkan dan divaksinasi di sebuah rumahsakit besar yang bagus, terkenal, dan mahal di Karawaci Tangerang, dengan harapan memperoleh treatment yang terbaik, ternyata malah"diracuni" oleh Mercuri dengan selubung vaksinasi.

Beruntung saya masih bisa memberi ASI sampai sekarang, sehingga Joey tidak menderita Autisme yang parah. Tetapi tetap saja, sampai sekarang dia belum bicara , harus diet pantang gluten dan casein, harus terapi ABA, Okupasi, dan nampaknya harus dibarengi dengan diet supplemen yang keseluruhannya sangat besar biayanya .

Melalui e-mail ini saya hanya ingin menghimbau para dokter anak diIndonesia, para pejabat di Departemen Kesehatan, tolonglah baca buku tersebut diatas itu, dan tolong musnahkan semua vaksin yang masih mengandung Thimerosal .Jangan sampai (dan bukan tidak mungkin sudah terjadi) sisa stok yang tidak habis di Amerika Serikat tersebut diekspor dengan harga murah ke Indonesia dan dikampanyekan sampai kepuskesmas-puskesmas seperti contohnya vaksin Hepatitis B, yang sekarang sedang giat-giatnya dikampanyekan sampai ke pedesaan.

Kepada para orangtua dan calon orang tua, marilah kita bersikap proaktif, dan assertif dengan menolak vaksin yang mengandung Thimerosal tersebut, cobalah bernegosiasi dengan dokter anak kita, minta vaksin Hepatitis B dan HiB yang tidak mengandung Thimerosal. Juga tolong e- mail ini diteruskan kepada mereka yang akan menjadi orangtua, agar tidak mengalami nasib yang sama seperti saya.

Sekali lagi, jangan sampai kita kehilangan satu generasi anak-anak penerus bangsa, apalagi jika mereka datang dari keluarga yang berpenghasilan rendah yang untuk makan saja sulit apalagi untuk membiayai biaya terapi supplemen,terapi ABA, Okupasi, dokter ahliAutisme (yang daftar tunggunya sampaiberbulan-bulan) , yang besarnya sampai jutaan Rupiah per bulannya.

Terakhir, mohon doanya untuk Joey dan ratusan, bahkan ribuan teman-teman senasibnya di Indonesia yang sekarang sedang berjuang membebaskan diridari belenggu Autisme.

Tidak ada komentar: