Kamis, 22 November 2007

KANKER PAYU DARA

Dikutip dari :Artikel Medis http://www.hd.co.id

Memang, penyakit ini mengerikan. Namun, bila dideteksi sejak dini dan ditangani dengan tepat, penyakit ini tidaklah seburuk yang dibayangkan.



Bagi wanita, payudara merupakan salah satu organ yang sangat penting. Tak heran bila kanker payudara dirasa sangat mengerikan. Bila divonis menderita penyakit ini, kebanyakan wanita lantas mengalami stres, bahkan depresi. Memang, penyakit ini mengerikan. Namun, bila dideteksi sejak dini dan ditangani dengan tepat, penyakit ini tidaklah seburuk yang dibayangkan.

Dalam payudara terdapat banyak jaringan. Setiap jaringan berpotensi untuk membentuk kanker terutama kelenjar susu. Kebanyakan benjolan di payudara adalah tumor jinak. Tumor ini tidak menyebar ke bagian tubuh lain. Dengan kata lain, tumor jinak tidak membahayakan jiwa. Hanya saja, tumor jinak meningkatkan risiko untuk terkena kanker.

Kanker payudara terjadi ketika sejumlah sel di dalam payudara tumbuh dan berkembang hingga tak terkendalikan. Sel-sel yang tumbuh tak terkendali ini dapat menyerang jaringan di sekitarnya dan menyebar ke seluruh tubuh. Untuk memastikan apakah benjolan atau tumor di payudara adalah kanker, dilakukan screening mamografi.

Risiko Kanker Payudara Sampai saat ini, penyebab kanker payudara belum dapat dipastikan. Tetapi, ada sejumlah faktor risiko yang memicu terjadinya kanker yang jumlah penderitanya di Indonesia masih tergolong tinggi. Kanker payudara lebih banyak menyerang wanita yang belum memiliki anak, punya anak tetapi tidak menyusui, wanita yang pernah memiliki tumor jinak, kegemukan, dan penggunaan alat kontrasepsi dalam waktu yang lama.

Menurut WHO, ada tiga faktor yang sangat potensial menyebabkan kanker payudara yaitu rokok, alkohol dan gaya hidup. Bahan-bahan kimia yang semakin sulit dihindarkan juga menjadi faktor pemicu. Bahan-bahan tersebut bahkan sering tanpa kita sadari terkandung dalam makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari.


Kondisi payudara dipengaruhi oleh banyak hal. Salah satunya adalah aktivitas hormon estrogen. Ketidakseimbangan hormon pada siklus haid biasanya menyebabkan payudara lebih mengeras atau membesar. Terkadang, bila diraba, akan ditemukan benjolan lunak selama periode menjelang haid. Benjolan ini biasanya akan mengecil lagi setelah masa haid.

Perubahan yang sedemikian adalah normal. Tidak perlu panik, hal tersebut tidak berbahaya. Lain halnya bila siklus haid bermasalah, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter. Sejauh perubahan bentuk payudara hanya terjadi pada siklus haid, sekitar 24-31 hari selama masa 4-7 hari, maka tak perlu kuatir.

Faktor keturunan juga ditemui sebagai penyebab kanker payudara. Bila ada anggota keluarga yang mengalaminya, sebaiknya anggota keluarga lainnya harus lebih cermat dalam memeriksa dan memperhatikan perubahan-perubahan pada payudara. Bila terdapat gejala yang tidak normal, sesegera mungkin melakukan mamografi, khususnya bagi wanita yang berusia lebih dari 40 tahun.

Faktor risiko lainnya adalah menstruasi pada usia dini (sebelum usia 11 tahun). Wanita yang mengalami menstruasi sebelum usia 11 tahun lebih rentan terkena kanker payudara. Sebaliknya, menopause terlambat juga memiliki risiko yang sama. Risiko yang sama juga terdapat pada wanita yang tidak menikah atau tidak melahirkan.

Hentikan Perkembangan Sel KankerPenanganan terhadap kanker semakin hari semakin baik. Didukung oleh ilmu kedokteran yang semakin maju dan peralatan yang semakin canggih, kanker payudara kini sudah dapat disembuhkan. Asalkan, dideteksi pada waktu yang cukup dini. Sayangnya, banyak wanita yang datang ke dokter setelah kanker di payudara sudah berada pada stadium 3 bahkan 4.

Kanker payudara dapat diketahui secara dini dengan melakukan pemeriksaan sendiri. Untuk pemeriksaan awal, tidak harus ke dokter dan juga tidak perlu mengeluarkan biaya.Pemeriksaan dilakukan pada hari ke-3 dan ke-5 sesudah haid. Dalam posisi berdiri atau berbaring, payudara diraba dengan menggunakan 3 jari yakni telunjuk, jari tengah dan jari manis.

Jika terdapat benjolan, posisi payudara tidak simetris, kulit payudara berubah, perbesaran kelenjar ketiak, terdapat cairan yang keluar dari puting maka perlu diwaspadai dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.Bagi wanita berusia lebih dari 35 tahun dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan mamografi secara berkala.

Pada tahap awal kanker payudara, pada umumnya penderita tidak merasakan sakit. Terkadang, tidak ada gejala atau tanda-tanda yang dirasakan. Gejala-gejala seperti di atas akan muncul ketika tumor membesar. Karenanya, perlu jeli untuk merasakannya. Semakin lama, kondisi kanker akan semakin parah. Jadi jangan membiarkan bila ada kelainan pada payudara.

Bila saat pemeriksaan dokter ditemukan sel kanker, tindakan penanganan harus segera dilakukan untuk menghentikan perkembangan sel kanker. Disamping itu, faktor pemicunya seperti stres dan goncangan jiwa harus dihindarkan. Kanker yang dideteksi sejak dini dan ditangani dengan tepat memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk sembuh. Bila pasien dideteksi mengidap kanker pada stadium 2, besar harapan untuk sembuh.

Gejala kanker payudara yang sering tidak terasa menuntut kaum wanita agar lebih waspada. Untuk menghindari kanker yang terdeteksi di stadium tinggi, jalan satu-satunya adalah melakukan pemeriksaan rutin. Untuk mempermudah mengamati kondisi payudara, buatlah catatan bulanan sikus haid. Catat segala perubahan setiap bulannya beserta gejala-gejala yang terjadi di sekitar payudara dan ketiak sebelum dan sesudah haid. Bila terdapat perubahan-perubahan yang tidak biasa, segera periksakan diri ke dokter. Beberapa perubahan berikut layak diberi perhatian; siklus haid kurang dari 14 hari atau lebih dari 35-40 hari sekali atau lamanya haid lebih dari 14 hari serta volume haid sangat banyak.

Konsumsi Vitamin A, vitamin C, dan Vitamin E dikatakan dapat menurunkan risiko kanker payudara. Sejumlah penelitian menunjukkan konsumsi buah-buahan dan sayuran bisa menurunkan risiko kanker payudara. Nutrisi yang berasal dari tumbuhan kaya dengan antioksidan yang dapat mencegah kerusakan sel-sel yang dapat menyebabkan kanker. Ini menjadi alasan mengapa manusia perlu mengonsumsi sayur dan buah setiap harinya.

Sebaliknya, konsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dikurangi lemak yang tidak dapat dipecah dalam proses metabolisme tubuh bisa menyebabkan hormon estrogen di tubuh tidak bekerja dengan baik. Bila terjadi demikia, dapat terbentuk kista, miom dan gangguan pada organ lain yang mengandung estrogen, termasuk payudara.

Jika penyebaran sel kanker bisa dihentikan, disembuhkan, bahkan dicegah, semestinya jumlah wanita yang menjadi korban akibat kanker payudara tidak bertambah dari hari ke hari. Mari kita mulai pola hidup sehat sekarang juga. Jauhi rokok dan alkohol, konsumsi sayuran dan buah setiap hari dan beri perhatian ekstra terhadap kondisi tubuh.

Bagi yang membutuhkan Bee propolis, Royal Jelly, Pollenergy dan Clover Honey bisa menghubungi : erwin.winaldi@yahoo.co.id

atau sms ke 0818 0952 9945, 022 921 51 899, 021-992 805 80

1 komentar:

adharsulaeman mengatakan...

apakah kanker payu darah dapat terjadi akibat hubungan misal pasangan suka memainkan payu darah pasangan yang di remas-remas?
atau suka memainkan payu darah pasangannya?