Sabtu, 03 November 2007

Penyulit Diabetes

Konsultasi Kesehatan
Oleh dr Samsuridjal Djauzi


DUA bulan lalu saya didiagnosis menderita diabetes melitus. Waktu itu sepulang perjalanan dari Jawa Tengah saya merasa bahwa saya harus berkemih jauh lebih sering dibandingkan sebelumnya. Semula saya menduga sering berkemih ini diakibatkan oleh minum banyak. Namun, kemudian saya menjadi curiga karena saya harus bangun malam hari, 3 sampai 4 kali. Esoknya saya ke dokter dan ternyata gula darah saya melampaui 400 mg. Ini tinggi sekali dan saya panik melihat angka tersebut, namun dokter spesialis penyakit dalam saya menganjurkan saya untuk tenang. Bahkan, dia mengizinkan saya berobat jalan setelah memberi penjelasan tentang penyakit ini, anjuran diet, dan obat yang harus saya gunakan.

Menurut beliau yang paling penting saya harus mengubah kebiasaan makan dan melaksanakan hidup sehat, di antaranya menjalankan olahraga teratur. Saya dianjurkan memeriksakan mata, jantung, dan ginjal karena diabetes melitus dapat menimbulkan penyulit pada organ-organ tersebut. Saya sekarang merasa lebih tenang karena menurut dokter penderita diabetes melitus dapat hidup normal dan terhindar dari penyulit itu asal mampu mengendalikan gula darah.
Pertanyaan saya, bagaimana cara menghindari terjadinya penyulit pada mata, ginjal, dan jantung tersebut? Apakah semua penderita diabetes melitus harus juga berobat ke dokter spesialis mata, ginjal dan jantung? Mohon informasi tentang penyulit diabetes melitus secara lebih rinci. Terima kasih atas perhatian Dokter.
Sumarno, Jakarta



Penyakit diabetes melitus memang dapat menimbulkan gejala banyak minum, banyak makan, lemas, sering berkemih dan lain lain. Gula darah yang melampaui 400 mg/dl menyokong adanya diabetes melitus.
Dengan berbagai upaya seperti perencanaan makan, olahraga, dan pemakaian obat penurun gula darah maka diharapkan gula darah dapat dikendalikan. Patut diperhatikan bahwa perencanaan makan dan olahraga merupakan upaya penting dalam mengendalikan gula darah. Banyak penderita diabetes melitus yang hanya mengutamakan obat penurun gula darah tanpa mengamalkan pola makan yang dianjurkan dan olahraga. Hasilnya biasanya kurang memuaskan. Nah, mudah-mudahan Anda berhasil mengendalikan gula darah Anda dengan baik.

Gula darah yang terkendali baik dalam jangka pendek akan dapat menghilangkan gejala diabetes melitus sedangkan dalam jangka panjang dapat mencegah penyulit diabetes melitus. Gula darah dikatakan terkendali baik jika pada keadaan puasa kadarnya antara 80 sampai 120 mg/dl dan gula darah dua jam setelah makan adalah 120 sampai 160 mg/ dl. Di samping itu perlu juga diperhatikan berat badan agar menuju berat badan yang ideal serta kadar lipid darah (kolesterol, trigliserid) juga dalam batas normal.
Penyulit kronis diabetes melitus dapat digolongkan pada penyulit mikrovaskular (ginjal, retina mata), makrovaskular (jantung koroner, pembuluh darah kaki, pembuluh darah otak ), neuropati ( mikro dan makrovaskular) serta kerentanan terhadap infeksi ( mikro dan makrovaskular). Jadi dengan mengendalikan gula darah secara baik dalam waktu lama, banyak penyulit diabetes melitus yang mungkin dapat dicegah. Ini penting diketahui penderita diabetes melitus. Karena itulah biasanya dokter akan menilai apakah diabetes melitus yang sekarang Anda derita telah mempunyai dampak pada berbagai organ tadi. Penyulit kronis bisanya timbul setelah bertahun-tahun menderita diabetes melitus dengan gula yang tak terkendali baik. Gula darah yang tetap tinggi dalam waktu lama dapat menimbulkan gangguan pembuluh darah otak (stroke), pembuluh darah mata (gangguan penglihatan sampai kebutaan), pembuluh darah jantung (penyakit jantung koroner), pembuluh darah ginjal (penyakit ginjal kronis), serta pembuluh darah kaki (luka yang sukar sembuh).

Dalam pemantauan penderita diabetes melitus, dimasukkan pemantauan terhadap organ tubuh tersebut. Pemeriksaan pemantauan terhadap mata berupa pemeriksaan fundus, dianjurkan secara berkala 6 12 bulan sekali. Sedangkan pemeriksaan jantung berupa pemeriksaan elektrokardio-grafi (EKG) atau uji latih jantung setahun sekali atau jika ada keluhan. Pemeriksaan uji berkala ginjal biasanya dilakukan dengan memantau urin dan fungsi ginjal. Jangan dilupakan juga pemeriksaan kaki secara berkala. Perawatan kaki yang baik akan mencegah kemungkinann timbulnya kaki diabetis dan kecacatan yang mungkin timbul. Karena rentan terhadap infeksi, maka penderita diabetes melitus juga lebih sering terkena penyakit TBC. Karena itu dianjurkan untuk pemeriksaan berkala foto dada setiap 1-2 tahun sekali. Pemeriksaan-pemeriksan tersebut mungkin memerlukan bantuan berbagai dokter spesialis, namun hendaknya dilakukan secara terkoordinasi oleh dokter yang biasa mengobati Anda. Dengan demikian dapat dihindari pemberian obat yang tumpang tindih .

Mengenai penyakit diabetes melitus, menurut pakar diabetes melitus Prof Slamet Suyono, di Indonesia terdapat kecenderungan peningkatan diabetes melitus terutama di daerah perkotaan. Di Jakarta, di kelurahan Kayu Putih, kekerapan penyakit ini mencapai 5,6 persen, sedangkan di daerah pedesaan di Jawa Barat 1,1 persen. Mengingat penduduk negeri kita yang melebihi 200 juta jiwa, maka diperkirakan ada sekitar 4 - 5 juta orang yang menderita diabetes melitus. Karena itu diperlukan kepedulian kita semua terhadap penyakit ini. Mudah-mudahan Anda dapat mengendalikan gula darah Anda dengan baik sehingga dapat hidup dengan normal. Selamat Tahun Baru 2003. *

Dikutip dari Kompas Cyber Media

Tidak ada komentar: