Kamis, 15 November 2007

Beri Pelatihan Bagi Pencari Kerja

MEMBERI, pancing jauh lebih baik daripada memberi ikan, mungkin ini ungkapan paling tepat bagi pengelola Bandung Super Mall yang saat ini sedang getol memberikan pelatihan kepada sejumlah muda-mudi sebelum memasuki lapangan kerja. Bahkan bagi Indra Purnama (30) pemuda asal Lembang, Kabupaten Bandung pelatihan ini menjadi jauh lebih bermakna.

Semula anak kedua dari tiga bersaudara ini hanya mengandalkan hasil kerjanya sebagai pengemudi ojeg di kawasan Bandung Utara, menyusul kegiatan sebelumnya sebagai delivery sayuran yang terpaksa ia tinggalkan. Bahkan cita-citanya untuk menyelesaikan kuliahnya harus ia tinggalkan karena ketiadaan biaya.

Bersama sejumlah pelamar lainnya, ia mendatangi BSM di Kota Bandung dengan harapan bisa mendapatkan sesuatu yang baru. Awalnya ia sempat minder karena peserta test banyak yang sudah mengantongi ijazah S-1 begitu juga dengan kondisi ekonomi. Namun berbekal semangat, akhirnya ia berhasil lolos dan bersama lima orang temannya kini tengah mengikuti berbagai pelatihan.

Seperti dikemukakan Manajer Marketing Komunikasi Roedijanto dan Kepala Seksi Publik Relasi Bandung Supermall, Triya Filia Santi, kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab BSM kepada masyarakat atas apresiasi warga Bandung terhadap keberadaan BSM, dan juga dalam rangka HUT BSM ke-6, maka diselenggarakan program “BSM Creating Chances”.

‘’Program ini diadakan dengan melihat kondisi sulitnya mencari lowongan pekerjaan terutama bagi para tenaga kerja terdidik. Karena kondisi saat ini, mereka yang pernah mengenyam bangku pendidikan tinggi pun sulit mendapatkan pekerjaan. Untuk itu, BSM memberi kesempatan para peserta untuk mendapatkan pelatihan kerja secara langsung.’’ujarnya.

Program “BSM Creating Chances” memberi kesempatan kepada 6 orang, 4 orang wanita dan 2 orang pria untuk menjadi staff frontliners BSM selama 2 minggu. Selama menjalani program para peserta akan dibekali dengan berbagai macam pelatihan antara lain, training best service, etiket, komunikasi, budaya kerja dan juga penampilan.

Selain mendapatkan berbagai pelatihan, para peserta pun dapat langsung praktek kerja sehingga dapat memahami bagaimana dunia kerja yang sebenarnya. Di akhir program, seluruh peserta akan mendapatkan surat referensi kerja yang dapat digunakan sebagai bekal untuk mencari pekerjaan di kemudian hari.

‘’Untuk mengikuti program ini, syarat pendidikan yang harus dimiliki adalah pernah kuliah selama 2 semester, sehingga yang masih berstatus sebagai mahasiswa ataupun pernah kuliah namun belum selesai pun dapat mengikuti program ini,’’ lanjutnya.

Dari hasil komunikasi program melalui kampus-kampus, koran dan juga poster, tercatat kurang lebih 150 orang pelamar, dimana mereka harus mengikuti 2 tahap seleksi untuk dapat terpilih menjadi 6 orang peserta program.

Ke-6 orang peserta yang terpilih mengikuti program, adalah mereka yang berdasarkan latar belakang pendidikan dan keluarga memang membutuhkan program ini, sehingga diharapkan mereka benar-benar merasakan manfaat positif dari program ini untuk pendidikan, karir dan juga kehidupan mereka kelak. Mereka yang terpilih ada yang masih berstatus mahasiswa aktif , baru lulus kuliah dan ada pula yang sedang cuti kuliah karena terbentur masalah biaya.

Selain program ini, BSM pun secara rutin melakukan program sosial lainnya sebagai bentuk kepedulian BSM terhadap lingkungan sekitar. BSM bekerja sama dengan tenant ataupun mitra kerja untuk menggelar acara hiburan bersama, misalnya mengundang anak-anak dari panti asuhan di Bandung dan sekitarnya untuk bermain bersama di BSM. Secara rutin BSM dan Lions Club Bandung Merdeka mengakan acara donor darah untuk membantu PMI dalam penyediaan stok darah.


Selain program social, BSM Creating Chances juga memberikan kesempatan kepada 8 orang member BSM (dewasa dan anak-anak) untuk menjadi model pada fashion show perayaan HUT BSM ke-6 dan melenggang di atas catwalk membawakan baju karya desainer kenamaan dan juga dari outlet yang ada di BSM. Hal ini merupakan bentuk apresiasi BSM kepada member setianya, sehingga mereka pun dapat merasakan bagaimana rasanya berjalan di atas catwalk dan menjadi perhatian seluruh pengunjung BSM. Sebelumnya, para member tersebut diberi pelatihan modeling dan koreografi sehingga dapat tampil luwes di atas panggung. (Erwin Winaldi)


erwin.winaldi@yahoo.co.id

Tidak ada komentar: